SESAK NAFAS TIBA-TIBA
Seorang
pria berusia 34 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhan sesak nafas 1 jam
yang lalu. Tidak ditemukan keluhan yang lain (batuk, demam dll). Pasien
mengeluh seperti ini 6 bulan yang sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik
tampaknafas dalam dan cepat, tampak adanya bantuan otot-otot pernafasan. Dengan
stetoskop terdapat suara wheezing.
Step I :
Identifikasi masalah
1.
Sesak
nafas :
Keadaan
atau perasaan sulit bernafas yang terjadi akibat penyempitan saluran nafas
karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan
; Sesak nafas merupakan suatu gejala penyakit dan dapat bersifat akut atau
kronis.
2.
Wheezing
:
Suara
yang ditimbulkan seperti peluit saat bernafas karena terjadi pemyempitan
bronkhus.
3.
Stetoskop
:
·
Sebuah alat medis untuk memeriksa suara
volumerendah seperti detak jantung, paru-paru, usus, janin dll ke telinga
pendengar . Stetoskop terdiri dari dua earpeace yang terhubung melalui tabung
fleksibel ke diafragma yang ditempatkan pada kulit pasien.
·
Stetos
= Dada
Scopen = Pemeriksaan
4.
Pernafasan
:
Suatu
proses inspirasi memasukkan O2 dan ekspirasi keluar CO2 +
H2O yang terjadi di saluran pernafasan.
5.
Batuk
:
Ekspirasi
eksplosif yang menyediakan mekanisme protektif normal untuk membersihkan
bronkial dari zat-zat asing.
6.
Demam
:
Suhu
tubuh lebih dari normal, ≥ 37,5o C dan bisa disebabkan karena
penyakit atau peradangan.
STEP II : IDENTIFIKASI MASALAH
1. Apa
penyebab sesak nafas?
2. Apa
gejala dari penderita sesak nafas?
3. Apa
saja macam-macam sesak nafas?
4. Apa
yang menyebabkan munculnya bunyi wheezing?
5. Bagaimana
penanganan pertama dan terapi pada penderita asma?
STEP
III : MENYAMPAIKAN PENJELASAN
1.
Beberapa
penyebab terjadinya sesak nafas :
·
Faktor Keturunan
Sebuah penelitian di Amerika dan Eropa melaporkan dalam “American
Journal Of Respiratory and Critical Care Medicine” bahwa adanya hubungan yang kuat dimana seorang anak yang
memiliki satu diantara orang tuanya penderita asma akan beresiko 3X lipat
terkena asma, sedangkan anak yang kedua orang tuanya penderita asma, maka
anaknya beresiko terkena asma 6X lipat.
·
Faktor Bawaan Lahir
Orang yang
memiliki paru-paru dan organ pernafasan lemah akan sering timbul alergi dan
sesak nafas sebagai reaksi sistem pertahanan tubuh yang bekerja secara maksimal
·
Faktor lingkungan.
Udara dingin
dan lembab dapat menyebabkan sesak nafas. Bekerja di lingkungan berdebu atau
asap dapat memicu sesak nafas berkepanjangan. Polusi pada saluran hidung
disebabkan pula oleh rokok yang dengan langsung dapat mengurangi suplai
oksigen.
·
Faktor alergi
Misalkan
seseorang yang alergi pada debu, bulu-bulu, makanan tertentu dll bisa
meyebabkan timbulnya penyakit sesak nafas.
·
Faktor kurangnya asupan
cairan
Sesak Nafas
karena kurangnya asupan cairan sehingga lendir pada paru-paru dan saluran nafas
mengental. Kondisi ini juga menjadi situasi yang menyenangkan bagi mikroba
untuk berkembang biak.
·
Faktor susunan tulang
Masalah pada susunan tulang atau otot tegang pada punggung
bagian atas akan menghambat sensor syaraf dan bioenergi dari dan menuju
paru-paru.
·
Faktor ketidakstabilan emosi.
Orang-orang
yang gelisah, depresi, ketakutan, rendah diri cendertung untuk sering menahan
nafas. Atau justru menarik nafas terlalu sering dan dangkal sehingga
terengah-engah. Dalam waktu yang lama, kebiasaan ini berpengaruh terhadap
produksi kelenjar adrenal dan hormon, yang berkaitan langsung dengan sistem
pertahanan tubuh. Kurang pendidikan bisa juga menyebabkan sesak nafas.
Pengetahuan akan cara bernafas yang baik dan benar akan bermanfaat dalam jangka
panjang baik terhadap fisik maupun emosi seseorang.
2.
Gejalayang
ditimbulkan pada penderita sesak nafas adalah
ü Rasa sesak
di dada. Hal ini terjadi karena penyempitan saluran
bronki (bronchiale).
ü Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan
nafas (exhalation). Tidak semua penderita asma memiliki pernafasan yang
berbunyi, dan tidak semua orang yang nafasnya terdegar wheezing adalah
penderita asma.
ü Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit.
ü Serangan sesak nafas yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara
karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan.
ü Pernafasan
yang dangkal dan cepat (Kussmaul)
ü Peningkatan
usaha pernafasan, ditandai dengan retraksi dada, disertai perburukan kondisi
nafas cuping hidung.
ü Pernafasan
dengan adanya bantuan otot sternokleidomastoideus dan otot trapezius.
ü Kecemasan
yang berhubungan dengan ketidak mampuan mendapat udara yang cukup.
3.
Macam-macam
sesak nafas (Dyspnea) :
ü Dyspnea akut
Dyspnea akut
dengan awal yang tiba-tiba merupakan penyebab umum kunjungan ke ruang gawat
darurat. Penyebab dyspnea akut diantaranya penyakit pernapasan (paru-paru dan
pernapasan), penyakit jantung atau trauma dada.
ü
Dyspnea kronis
Dyspnea
kronis (menahun) dapat disebabkan oleh asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis
(PPOK), emfisema, inflamasi paru-paru, tumor, kelainan pita suara.
4.
Penyebab
munculnya bunyi wheezing adalah
Terjadinya
penyempitan pada saluran nafas, yang paling sering adalah penyempitan pada
bronkhus akibat adanya inflamasi, sekresi lendir, spasme (kontraksi) berlebihan
sehingga muncul turbulensi yang menyebabkan udara sulit masuk dan keluar.
Wheezing sering terjadi pada penderita asma.
5.
Penanganan
pertama dan terapi pada penderita asma adalah
·
Saat anda bertemu orang yang terkena sesak napas
bawalah orang tersebut ke tempat yang tenang dan dia dapat beristirahat.
·
Bantulah si penderita supaya dapat setengah duduk dan
sandarkan pundaknya dengan bantal atau apapun. Usahakan si penderita jangan dalam
keadaan tidur karena akan memperparah keadaannya
·
Penting juga untuk penolong agar tidak panik.
Ajak juga penderita ngobrol, hal tersebut akan membantu kepulihan penderita dan
juga mengurangi kepanikan penolong.
·
Air hangat akan membantu keadaan penderita menjadi
lebih baik. Karena air hangat dapat membantu menghangatkan dada dan membantu
pernapasan
·
Pijit pada daerah syaraf paru-paru yang
terletak di atas jempol kaki (sekitar 3-5 cm), tepat di daerah ruas antara
jempol dan jari telunjuk kaki. Teknik pijitnya harus secara perlahan-lahan
·
Apabila usaha diatas telah dilakukan
selama 15 menit belum menunjukkan kemajuan, segeralah bawa penderita kedokter
terdekat.
·
Memberikan inhaler untuk membuka saluran
pernafasan
·
Melakukan senam pernafasan untuk melancarkan
saluran nafas, otot-otot dan peredaran darah
·
Terapi stress psikhis
·
Pemberian O2
·
Menjauhakan penderita dari hal-hal yang
menyebabkan alergi
STEP IV : SKEMA
Daftar pustaka
1. Dorland W.A Newman. Kamus Kedokteran WA New Dorland.alih bahasa. Albertus Agung dkk
2. Ganong William F . 1998 . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC
3. Basoeki, Soedjono. 2005 . Fisiologi Manusia . Jakarta : EGC